Oct 21, 2011

Press Release Promosi TN Komodo Kemenbupar

Pemerintah Indonesia secara resmi menarik Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai finalis dalam New Seven Wonder of Nature (N7WN) yang semula akan dideklarasikanpada 11 November 2011. 

Menbudpar Ir. Jero Wacik, SE  Secara resmi mengumumkan keputusan itu dalama cara jumpa pers di  Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona kantor Kementerian Budpar Jakarta, Senin (15/8). Hadir dalam acara tersebut antara lain Dirjen Pemasaran Pariwisata Kembudpar Dr. Sapta Nirwandar, Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kemenhut Ir. Darori, MM, kuasa hukum Kembudpar Todung Mulya Lubis, pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, pencetus MURI Jaya Suprana, penggiat komodo Zeby Febriana, perwakilan kementerian terkait serta wakil dari pemerintah Maldives Mr. Simon Hawkins yang terlebih dulu telahmenyatakan secara resmi mengundurkan diri dari kampanye tersebut pada bulan Mei 2011.

Keputusan tersebut dilakukan dikarenakan pihak penyelenggara kampanye New 7 Wonders Foundation telah melakukan tindakan tidakprofesional, tidak konsisten dan tidak transparan, serta tidak memiliki kredibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut MenbudparJero Wacik, meskipun TNK mengundurkan diri dari kampanye pemilihan tujuh keajaiban alam-baru (N7WN) versi yayasan New 7 Wonders, namun TNK sejak tahun 1991 sudah mendapatkan status World Heritage yang keberadaannya telahdiakui oleh masyarakat dunia melalui lembaga resmi yang kredibel yaitu UNESCO.

Seperti diketahui, awalnya pada bulan Agustus tahun 2008 Kembudpar bersedia menjadi Official Supporting Committee (OSC)/Lead Agency agar TNK dapat terpilih sebagai salah satu dari 7 keajaiban alam-baru (N7WN) yang pemilihannya dilakukan melalui online voting, Kembudpar telah melakukan serangkaiankegiatan kampanye online dan offline baik di dalam maupun di luarnegeri untuk mempromosikan dan mendukung TNK dan telah membuahkan hasil pada tanggal 21 Juli 2009 saat TNK terpilih sebagai salah satu dari 28 Finalis kampanye N7WN setelah menyisihkan kurang lebih 440 nominasi dari 220 negara.

Yayasan N7W pada awal Desember 2010 menyatakan menyetujui Indonesia (Jakarta) sebagai Tuan Rumah Penyelenggaraan (Official Host) Deklarasi 7 Keajaiban Dunia Alam (New7Wonders of Nature) dan mensyaratkan Pemerintah Indonesia untuk membayar license feese bagai tuan rumah penyelenggaraan deklarasi sebesar 10 Juta USD serta menyiapkan 35 juta USD dari berbagai pihak swasta untuk biaya penyelenggaraan acara deklarasi, padahal Kembudpar baru hanya menyatakan minat untuk menjadi tuan rumah namun sama sekali belum menandatangani persetujuan apapun maupun mendaftarkan proposal bidding resmi seperti yang diharuskan oleh yayasan N7W pada dokumen New7Wonders Official Host Worldwide Bidding Tender.

Permintaan itu kemudian ditolak oleh Kembudpar,karena dinilai tidak realistis, namun sebagai reaksi penolakan itu, yayasan N7W pada akhir Desember 2010 mengancam akan mengeliminasi TNK sebagai finalis N7W padahal kedua hal tersebut sangat tidak berhubungan dikarenakan keberadaan TNK sebagai finalis kampanye N7WN dan penawaran dari yayasan N7W untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan merupakan 2 (dua) hal yang berbeda dan seharusnya tidak memiliki keterkaitan sama sekali.

Tanggal 7 Februari 2011 pihak N7WF melalui press release memutuskan untuk tetap mempertahankan TNK sebagai finalis namun melakukan tindakan menghapuskan peran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sebagai Official Supporting Commitee. Keputusan untuk menidadakan peran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dianggap sepihak dan tidak adil karena tidak didasari dengan alasan yang jelas, selain itu pihak N7W tidak mencabut maupun membatalkan perjanjian Standard Participating Agreement yang merupakan satu-satunya dokumen resmi (legal-binding document) yang telah ditandatangani bersama pada awal kampanye yang menyatakan Kementerian Kebudayaan dan PariwisataadalahOfficial Supporting Committeedari TNK pada kampanye N7WN.

Sementara itu berdasarkan fact finding terhadap kegiatan dan keberadaan yayasan N7W, akhirnya ditemukenali fakta-fakta sebagaiberikut:
- Yayasan N7W sangat berorientasi komersil, walaupun mereka menyatakan diri sebagai yayasan non-profit.
- Pelaksanaan kampanye N7WN sangat tidak konsisten dan transparan, khususnya dalam segiketerbukaan informasi jumlah vote (suara) yang didapatkan oleh masing-masingfinalis;
- Sebagai sebuah organisasi internasional adalah sangat ganjil ketika ditemukan fakta bahwa yayasan N7W tidak memiliki domisili/kantor yang jelas dan dikelola oleh hanya segelintir orang (kemungkinan hanya merupakan virtual office),namun hendak berurusan dengan transaksi jutaan dollar.

Berdasarkan semua fakta tersebut, Kembudpar yang telah berperan sebagaiLead Agency untuk TNK pada kampanye N7WN, berketetapan tidak melanjutkan kampanye bersama dengan Yayasan N7W.

Masyarakat dunia tetap akan mengakui Komodo Dragon sebagai the one and only real dragon in the world dan fakta ini tidak akan dapat tergantikan. Untuk ini Kembudpar tetap berkomitmen dengan berbagai pihak untuk mengembangkan dan mempromosikan TNK sebagai kawasan konservasi dandestinasi pariwisata internasional di Indonesia.Melalui branding Komodo the Real Wonder of the World, kita akan promosikan TNK ke seluruh dunia, kata Menbudpar Jero Wacik. 

Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar menyatakan, TNK selama tiga tahun telah gencar dipromosikan kemancanegara, TNK telah dikenal masyarakat duni adan kunjungan wisman ke sana meningkat pesat kata Sapta Nirwandar, seraya menyebutkan pada 2007 jumlah wisman yang berkunjung baru sebanyak 16 ribu wisman, namun tahun 2008 dan 2009 meningkat menjadi 21 ribudan 36 ribu wisman, sedang kanpada 2010 melonjak menjadi 45 ribu wisman. (Pusinpub)

Layani 1.037 Orang Indosat & PKPU Prosmiling di Padang Pariaman

Prosmiling Indosat & PKPU di Padang Pariaman
Pelayanan tanpa kenal henti. Itulah yang dilakukan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Padang bersama dengan PT Indosat untuk meningkatkan mutu kesehatan di tengah masyarakat Sumatera Barat. Melalui Program Kesehatan Masyarakat Keliling (Prosmiling), PKPU bersama PT Indosat memberikan pelayanan kesehatan dengan menembus kantong-kantong komunitas minus pelayanan. 

Dalam Enam kali aksi pelayanan kesehatan dilakukan secara maraton dalam bulan ini mampu memberikan pelayanan kepada lebih 1.037 orang baik dalam bentuk pengobatan umum, pemeriksaan kehamilan, program makanan tambahan, penimbangan balita dan penyuluhan kesehatan.

Kegiatan itu dipusatkan di sejumlah lokasi pemukiman masyarakat yang relatif jauh dari akses pusat kesehatan di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman yaitu Seberang Pangalangan, Bungus Teluk Kabung, Binuang Pauh Padang, Berok Nanggalo Padang, Pantai Air Manis dan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman. Setiap kali aksi dilaksanakan, terdapat 150-200 masyarakat memanfaatkan layanan ini.

Aksi ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Direncanakan Prosmiling ini akan berlangsung hingga Februari 2012 mendatang dengan target terselenggara di 42 titik lokasi di daerah- daerah Sumatera Barat. Program ini sudah dua tahun dilaksanakan PKPU bersama Indosat dan berlangsung suskes. Di tahun 2010 saja mampu menjangkau 72 titik pelayanan dan dirasakan manfaatnya sektiar 15 ribuan pasien.

Koordinator Prosmiling PKPU Padang, Ramdan Dalni Akbar mengungkapkan, antusias masyarakat cukup positif menyambut setiap aksi tersebut digelar PKPU bersama dengan Indosat. Seperti aksi terakhir digelar di Berok Nanggalo Padang dengan berlokasi di Pos Kamling Kelurahan setempat ternyata tidak menghalangi animo masyarakat untuk datang memeriksakan kesehatan. Di samping itu PKPU juga mengadakan program makanan tambahan bagi Balita di samping layanan pengobatan umum.

Ibu Hasanah, salah seorang warga Berok mengungkapkan kehadiran Prosmiling ini sangat membantu masyarakat untuk berobat. Pelayanan diberikan juga cepat dan tidak perlu antri terlalu lama. Perasaan senang ini tak lepas dari kemudahan masyarakat mengakses lokasi aksi kesehatan tanpa perlu mengeluarkan ongkos dan meninggalkan keluarga terlalu lama.

Tim medis dengan cekatan memberikan pelayanan berdasarkan urutan. Bahkan di antara peserta terlihat beberapa PNS berseragam menyempatkan diri pada jam pulang kerja ikut menikmati layanan ini. Untuk informasi program bisa menghubungi PKPU Padang Jl By Pass No 16 B Pasar Ambacang, Kuranji, Padang Telp/Fax. 0751-779260. (PKPU/Elfiyon Julinit/Padang)

“Indonesia Bersama Palestina” Bergemuruh di Gaza Palestina

Relawan Mer-C Beri Sambutan Di Gaza
Selasa, 18 Oktober 2011 merupakan hari bersejarah bagi perjuangan rakyat Palestina. Sebanyak 477 tahanan Palestina akhirnya bisa bernafas lega setelah bertahun-tahun berada dalam penjara zionis Israel. Pertukaran 1.027 tahanan Palestina dengan seorang tentara Israel berpangkat sersan “Gilad Shalit” telah mencapai tahap pertamanya. Sedangkan tahap kedua akan berlangsung dua bulan mendatang dengan sisa 550 tahanan yang akan dibebaskan kemudian.

Bertempat di lapangan hijau Katibah Gaza City, digelar acara penjemputan bagi para tahanan rakyat Palestina yang berhasil dibebaskan pada tahap pertama. Keharuan dan banjir air mata tak dapat dihindarkan ketika rakyat Palestina di Gaza menyambut kembalinya sanak keluarga mereka yang sudah sekian lama mendekam di penjara-penjara zionis Israel. Enam relawan Indonesia turut menjadi saksi peristiwa bersejarah ini. Bahkan relawan MER-C diberi kesempatan untuk memberikan sambutannya sebagai wakil dari Indonesia.

***

Sejak pukul 09.00 pagi waktu Gaza, puluhan ribu masyarakat Gaza telah memadati setiap sudut lapangan hijau “Katibah” dan area sekitarnya. Ribuan pasukan keamanan pun terlihat bersiaga penuh di sudut jalan-jalan utama pusat kota Gaza dengan berseragam lengkap. Dari pasukan berkuda, pasukan bermotor dan truk-truk pengangkut terlihat sibuk lalu lalang mempersiapkan pengamanan. Berbeda dengan pasukan keamanan di negara-negara lainnya, pasukan keamanan di Jalur Gaza mayoritas menggunakan penutup wajah.

Menurut salah seorang anggota mereka, aksesoris penutup wajah ini bukan sekedar sebagai langkah “ribat” (red: kehati-hatian) melainkan juga untuk menghindari penyakit “riya” (red: ingin dipuji) saat mereka bertugas.

Para “mantan” tahanan semula dijadwalkan akan tiba di tempat acara pukul 09.00 waktu Gaza. Jadwal ini ternyata mengalami keterlambatan karena adanya beberapa hambatan dan akhirnya baru tiba sekitar pukul 16.50. Para tahanan ini dikabarkan keluar dari penjara Israel melalui pintu perbatasan antara Israel dan Mesir. Kemudian konvoi masuk ke kota Gaza melalui pintu perbatasan Rafah –perbatasan antara Palestina dan Mesir. Tahanan yang dibebaskan telah menjalani lama penahanan yang berbeda-beda. Ada yang sudah ditahan selama 5 tahun, 15 tahun, 25 tahun bahkan ada yang sudah 35 tahun lamanya mendekam di penjara Israel.

Kedatangan mereka diawali dengan konvoi Perdana Menteri Ismail Haniya bersama beberapa Kementerian lainnya yang tiba pukul 15.50 waktu setempat. Namun tampaknya panitia penyelenggara sudah mengantisipasi keterlambatan ini. Selama menunggu kedatangan Perdana Mentri dan para tahanan ini, para pengunjung dihibur dengan berbagai pertunjukan. Mulai dari konser para munsyid (red: penyanyi nasyid) yang membawakan lagu-lagu pembangkit semangat, puisi-puisi mengunggah yang dibawakan oleh bocah-bocah cilik Gaza, dan seni tari tradisional “dabka” yang juga dibawakan oleh anak-anak.

Mengingat acara ini adalah perayaan tercapainya “kesepakatan terbesar” dalam sejarah perjuangan rakyat Gaza, maka tidak tanggung-tanggung grup nasyid asal Yordania yang sedang naik daun di wilayah Arab pun hadir untuk mengibur masyarakat Gaza.

***

Relawan Indonesia Beri Sambutan di Acara Pembebasan Tahanan Palestina

Enam Relawan MER-C yang tengah bertugas mengawal proses pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza turut hadir dan menjadi saksi pertukaran tahanan terbesar sepanjang sejarah. “Kami merasa bersyukur bisa berada di tengah-tengah mereka ketika mereka berbahagia,” ungkap Abdillah Onim, salah seorang relawan MER-c Indonesia yang juga Ketua MER-C Cabang Gaza, Palestina.

Bahkan yang sangat mengharukan sekaligus membanggakan, tambah Abdillah, relawan Indonesia mendapat kehormatan untuk naik ke atas panggung dan memberikan sambutan dihadapan ratusan ribu rakyat Palestina yang memenuhi lapangan Katibah.

“Allaahu Akbar….Allaahu Akbar….Allaahu Akbar…”

Gemuruh suara takbir puluhan ribu masyarakat Gaza bergema di lapangan Katibah. Namun kali ini bukan pimpinan Hamas ataupun Fatah yang mengomandoi pekikan takbir tersebut. Bukan pula sang Perdana Menteri Ismail Haniya. Melainkan Abdurahman bin Kartono, salah seorang relawan MER-C Indonesia asal Wonogiri Jawa Tengah memberikan sambutan mewakili Indonesia di acara akbar ini.

Abdurrahman naik ke atas panggung didampingi oleh Ir. Edy Wahyudi dan Darusman yang masing-masing membawa bendera Indonesia dan Palestina. Kdua bendera ini dikibarkan selama wakil dari Indonesia memberikan sambutannya. Gema takbir seakan memecah lapangan Hijau Katibah di Gaza City ketika nama Indonesia disebutkan. Pekikan “Indonesia bersama Palestina, menyambut para tahanan” pun bergemuruh di lapangan Katibah.

“Kami mewakili rakyat Indonesia yang berkesempatan hadir di acara ini mengucapkan selamat datang kepada para tahanan yang bebas dan salam dari rakyat Indonesia. Ingatlah wahai rakyat Palestina bahwa kami atas nama 200 juta muslim Indonesia akan terus berjuang bersama kalian untuk kebebasan Palestina. Kami sampaikan salam dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza,” teriak Abdurrahman penuh semangat.

***

Ismail Haniya: Terima kasih kepada berbagai Pihak yang telah Merealisasikan Kesepakatan Pertukaran Tahanan

Acara hari itu mencapai puncaknya ketika Perdana Menteri Ismail Haniya menaiki panggung acara yang diikuti oleh 292 “mantan” tahanan laki-laki dan 1 “mantan” tahanan perempuan yang akhirnya bisa bernafas lega setelah bertahun-tahun mengalami penahanan oleh zionis Israel. Serentak para hadirin pun berdiri dari tempat duduknya dan menggemakan takbir yang kali ini dipimpin langsung oleh sang Perdana Menteri.

Lapangan Katibah yang pada siang hari hanya dipadati oleh puluhan ribu partisipan ini, pada sore hari membludak mencapai 200 ribu lebih –menurut laporan resmi panitia penyelenggara-. Tetesan air mata kebebasan mereka diiringi oleh tetesan air mata 200 ribu lebih masyarakat Gaza yang membanjiri lapangan Katibah. Takbir terdengar mengelegar bersahut-sahutan menggetarkan bangunan-bangunan disekitarnya. Tampak juga ratusan penghuni rusun sekitar area ikut bersorak memadati atap-atap rumah dan balkon-balkon mereka.

Seolah lupa akan berbagai penderitaan yang bertahun-tahun membebani punggung-punggung mereka, sore hari itu seluruh masyarakat Gaza akhirnya mengirup angin kebebasan yang baru bisa dihirup oleh ratusan saudara mereka hari itu. Seluruh hadirin tenggelam dalam suka cita. Semua berbahagia.

Panitia kemudian membacakan satu persatu nama dan profil para mantan tahanan. Acara dilanjutkan dengan berbagai sambutan dari anggota Parlemen. Ketika sampai kepada giliran pidato dari Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya, para hadirin kembali bersorak.

Dalam pidatonya, Ismail Haniya menyampaikan bahwa pencapaian kesepakatan ini adalah merupakan titik perubahan strategi konflik Palestina. Ini juga merupakan salah satu buah dari kesabaran, perlawanan dan perjuangan selama ini. Sebelum menutup pidatonya, Ismail Haniya juga mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-sebesarnya terhadap bebagai pihak yang berhasil merealisasikan kesepakatan pertukaran tahanan ini terutama kepada Pemerintah baru Mesir.

Selama acara berlangsung, pesawat jet F16 terlihat terbang rendah mengililigi kota Gaza. Namun hal ini tidak mengurangi antusiasme warga Gaza untuk mengikuti acara penyambutan tahanan yang dikoordinir oleh Pemerintahan Hamas. Kubu Fatah tak ketinggalan juga tampak hadir. (mer-c)

Ragunan, Dimana Kita Bisa Bernafas

Warteg.Org - Ragunan, dimana kita bisa bernafas. Judul tulisan yang aneh? mungkin, atau.. itu terserah anda, he. Tapi saya rasa tak banyak yang bakal protes jika saya katakan di Ragunan lah tempat satu-satunya kita bisa merdeka, menghirup dalam-dalam bersihnya udara, dengan tidak terlalu banyak polusi seperti di tempat lain di Jakarta pastinya.

Bukan kebetulan minggu kemarin kita kesana, tapi memang sengaja untuk merayakan hari ulang tahun salah satu keponakan kami tercinta, pino. Jadilah seperti biasa kami berenam (empat + anak2) jalan-jalan cari udara segar sambil lihat berbagai macam satwa fauna yang ada.

Selain tiket masuk dan parkir yang tidak terlalu mahal, enaknya kalau ke Ragunan ialah kita bisa bawa makanan sendiri dimasak dari rumah. Tinggal cari tempat paling nyaman buat isi perut yang masih kosong. Jadilah setelah sampai ke lokasi malah konsen buat buka bungkusan sarapan terlebih dahulu. Setelah kenyang barulah kita muter-muter.

Dan.. Sampai pukul 12 siang teng pun, wayahe mangan maning, kita belum selesai melihat semua satwa yang ada disana. Baru sebagian kecil saja, itu juga banyak jalannya. Tapi memang begitu, Ragunan memang paling enak buat refreshing di akhir pekan, sambil jalan-jalan, sambil lihat tingkah para satwa yang memang menarik untuk di perhatikan, pastinya tempat dimana kita bisa bernafas dengan udara yang lebih segar karena memang hutan. Dan sehari? jangan berharap kita bisa menjelajah menikmati tiap sudutnya.