Tim Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia (KISS), yakni kumpulan
organisasi kemanusiaan yang merespons krisis pangan di Somalia, Afrika,
Senin (3/10/2011) pagi, diterima Direktur Afrika, Andrajati di Kantor
Kementerian Luar Negeri RI, jalan Pejambon, Jakarta. Andrajati
menyatakan dukungannya terhadap usulan KISS untuk menyelenggarakan
konferensi perdamaian Somalia di Jakarta dan pelayaran kapal kemanusiaan
Indonesia ke Somalia.
Empat anggota Tim Kemanusiaan Komite
Indonesia untuk Solidaritas Somalia, terdiri dari Direktur Eksekutif
KISS Syuhelmaidi Syukur, Action Team KISS N. Imam Akbari, Deputi Ketua
Board of Committee KISS Ahyudin dan Koordinator Komunikasi KISS Iqbal
Setyarso, bersama Andrajati, menjajaki proses lanjutan dari aksi
kemanusiaan yang telah dilakukan secara bergelombang oleh sejumlah
lembaga kemanusiaan Indonesia, antara lain: Aksi Cepat Tanggap (ACT),
Dompet Dhuafa (DD), Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU). Lembaga lainnya,
meski tidak menurunkan tim, berpartisipasi mendukung KISS, antara lain
Bank Syariah Mandiri, Rumah Zakat, Bulan Sabit Merah Indonesia, Badan
Amil Zakat Nasional (Baznas) dan sejumlah lembaga lain.
Deputi
Ketua Board of Committee KISS Ahyudin menjelaskan, peran Indonesia di
Somalia tidak kalah dibanding Turki atau negara-negara Timur Tengah yang
mungkin lebih banyak menyumbangkan uangnya.
“Kehadiran kita,
amat bermakna. Kita datang dari negeri yang jauh dari Somalia, tapi kita
demi persaudaraan, mau menolong mereka. Mereka terharu dan bahagia
menerima kita. Berbeda dengan negara-negara kaya di dekat mereka. Selain
itu, Indonesia tidak sekadar berbagi, tapi bersama-sama mereka, serius
mencoba mengatasi masalah di Somalia,” ungkap Ahyudin yang juga presiden
ACT – lembaga inisiator KISS.
Kehadiran konferensi internasional
di Jakarta, dan kapal kemanusiaan Indonesia ke Somalia, bagian dari
upaya meletakkan pondasi penanganan krisis Somalia.
“Ini jalan
diplomatik yang sangat baik, mengharumkan Indonesia karena insya Allah,
kita lebih diterima masyarakat di Somalia karena jejak sejarah
Indonesia di masa lalu yang sukses menyuarakan pembelaan bangsa-bangsa
di Afrika dari penjajahan. Meski kami dari lembaga non pemerintah, di
pentas internasional, kami mewakili negeri ini. Merah putih yang kami
kibarkan. Di setiap titik aksi kemanusiaan KISS, kami tinggalkan satu
bendera merah putih. Mereka tidak keberatan mengibarkannya,” jelas
Ahyudin yang sudah pernah terjun antara lain membawa bantuan rakyat
Indonesia untuk pengungsi di luar negeri seperti di Afghanistan,
Pakistan dan Kashmir ini.
Direktur Eksekutif KISS, Syuhelmaidi
Syukur menambahkan, posisi Indonesia paling clear, tidak dimuati
kepentingan apapun selain perdamaian dunia dan membantu penanganan
masalah kemanusiaan di Somalia. Rakyat Somalia resisten bahkan anti
terhadap simbol Barat, termasuk PBB.
"Itu artinya, kita bisa
mendorong perdamaian di Somalia, agar setiap bantuan kemanusiaan tidak
terkendala konflik dan ketegangan yang dipicu kelompok-kelompok
bersenjata. Perdamaian, awal untuk membangun kembali Somalia menjadi
lebih baik,” ujar Syuheilmaidi.
Kondisi terakhir, sebagaimana
disaksikan N. Imam Akbari dari Action Team KISS, krisis keamanan masih
menjadi masalah di Somalia. Pemerintah Somalia hanya efektif menjangkau
pengungsi di wilayah radius empat kilometer di ibukotanya, Mogadishu.
Padahal di luar itu di wilayah Somalia sendiri, masih banyak yang
memerlukan bantuan.
“Kita bisa ke titik-titik tertentu di luar
Mogadishu, bisa keluar tapi tidak bisa masuk. Akan ditangkap tentara
Somalia karena ditengarai terkait dengan pihak El-Syabaab. Jadi,
perdamaian menuju penciptaan stabilitas keamanan Somalia, harus simultan
dengan penanganan krisis kemanusiaan. Tanpa itu, bantuan untuk rakyat
Somalia tidak akan optimal,” ungkap Imam Akbari.
Sementara itu,
Iqbal Setyarso koordinator Komunikasi sebagai volunteer KISS, merujuk
data sekunder yang ada, mengungkapkan ironi Somalia.
“Sampai terbit
buku direktori organisasi nonpemerintah di Somalia. Ada 300-an
organisasi. Seperti Yellow Pages-nya nomor telepon Indonesia yang isinya
juga memuat berbagai advertensi penunjang kelancaraan kerja kemanusiaan
di Somalia, seperti rental kendaraan, kebutuhan logistik dan kebutuhan
lainnya. Yang berputar kencang di Somalia, ya dana-dana kemanusiaan,”
ungkap Iqbal Setyarso yang juga redaktur pelaksana situs Islam
khalifah.co. id. ini.
Menyimak masukan KISS, Direktur Afrika,
Andrajati, menyatakan mendukung gagasan konferensi perdamaian Somalia di
Jakarta dan Kapal Kemanusiaan Indonesia.
“Gagasan ini mulia
sekali. Kami sangat mendukung apa yang digagas teman-teman Komite
(KISS, Red.). Kami akan sampaikan ke Pak Menteri (Menlu RI),
mudah-mudahan dalam waktu dekat, sudah ada respons positif terkait
dengan semua usulan ini. Mohon dimaklumi, kalau karena alasan
prosedural, responsnya terasa lambat. Kami juga menyampaikan apresiasi
untuk teman-teman dari organisasi kemanusiaan yang sudah menyampaikan
bantuan rakyat Indonesia untuk rakyat Somalia. Kalau ada yang bisa
membantu lebih cepat, silakan diteruskan. Mudah-mudahan, kita sama-sama
bisa berbuat yang terbaik,” ungkap Andrajati.(IS)
Sumber: ACT for Humanity
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda disini.