Oct 8, 2011

Dukung Aksi Indonesia Bantu Somalia

Tim Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia (KISS), yakni kumpulan organisasi kemanusiaan yang merespons krisis pangan di Somalia, Afrika, Senin (3/10/2011) pagi, diterima Direktur Afrika, Andrajati di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, jalan Pejambon, Jakarta.  Andrajati menyatakan dukungannya terhadap usulan KISS untuk menyelenggarakan konferensi perdamaian Somalia di Jakarta dan pelayaran kapal kemanusiaan Indonesia ke Somalia.

Empat anggota Tim Kemanusiaan Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia, terdiri dari Direktur Eksekutif KISS Syuhelmaidi Syukur, Action Team KISS N. Imam Akbari, Deputi Ketua Board of Committee KISS Ahyudin dan Koordinator Komunikasi KISS Iqbal Setyarso, bersama Andrajati, menjajaki proses lanjutan dari aksi kemanusiaan yang telah dilakukan secara bergelombang oleh sejumlah lembaga kemanusiaan Indonesia, antara lain: Aksi Cepat Tanggap (ACT), Dompet Dhuafa (DD), Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU). Lembaga lainnya, meski tidak menurunkan tim, berpartisipasi mendukung KISS, antara lain Bank Syariah Mandiri, Rumah Zakat, Bulan Sabit Merah Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan sejumlah lembaga lain.

Deputi Ketua Board of Committee KISS Ahyudin menjelaskan, peran Indonesia di Somalia tidak kalah dibanding Turki atau negara-negara Timur Tengah yang mungkin lebih banyak menyumbangkan uangnya.

“Kehadiran kita, amat bermakna. Kita datang dari negeri yang jauh dari Somalia, tapi kita demi persaudaraan, mau menolong mereka. Mereka terharu dan bahagia menerima kita. Berbeda dengan negara-negara kaya di dekat mereka. Selain itu, Indonesia tidak sekadar berbagi, tapi bersama-sama mereka, serius mencoba mengatasi masalah di Somalia,” ungkap Ahyudin yang juga presiden ACT – lembaga inisiator KISS.

Kehadiran konferensi internasional di Jakarta, dan kapal kemanusiaan Indonesia ke Somalia, bagian dari upaya meletakkan pondasi penanganan krisis Somalia.

“Ini jalan diplomatik  yang sangat baik, mengharumkan Indonesia karena insya Allah, kita lebih diterima masyarakat di Somalia karena jejak sejarah Indonesia di masa lalu yang sukses menyuarakan pembelaan bangsa-bangsa di Afrika dari penjajahan. Meski kami dari lembaga non pemerintah, di pentas internasional, kami mewakili negeri ini. Merah putih yang kami kibarkan. Di setiap titik aksi kemanusiaan KISS, kami tinggalkan satu bendera merah putih. Mereka tidak keberatan mengibarkannya,” jelas Ahyudin yang sudah pernah terjun antara lain membawa bantuan rakyat Indonesia untuk pengungsi di luar negeri seperti di Afghanistan, Pakistan dan Kashmir ini.

Direktur Eksekutif KISS, Syuhelmaidi Syukur menambahkan, posisi Indonesia paling clear, tidak dimuati kepentingan apapun selain perdamaian dunia dan membantu penanganan masalah kemanusiaan di Somalia. Rakyat Somalia resisten bahkan anti terhadap simbol Barat, termasuk PBB.

"Itu artinya, kita bisa mendorong perdamaian di Somalia, agar setiap bantuan kemanusiaan tidak terkendala konflik dan ketegangan yang dipicu kelompok-kelompok bersenjata. Perdamaian, awal untuk membangun kembali Somalia menjadi lebih baik,” ujar Syuheilmaidi.

Kondisi terakhir, sebagaimana disaksikan N. Imam Akbari dari Action Team KISS, krisis keamanan masih menjadi masalah di Somalia. Pemerintah Somalia hanya efektif menjangkau pengungsi di wilayah radius empat kilometer di ibukotanya, Mogadishu. Padahal di luar itu di wilayah Somalia sendiri, masih banyak yang memerlukan bantuan.

“Kita bisa ke titik-titik tertentu di luar Mogadishu, bisa keluar tapi tidak bisa masuk. Akan ditangkap tentara Somalia karena ditengarai terkait dengan pihak El-Syabaab. Jadi, perdamaian menuju penciptaan stabilitas keamanan Somalia, harus simultan dengan penanganan krisis kemanusiaan. Tanpa itu, bantuan untuk rakyat Somalia tidak akan optimal,” ungkap Imam Akbari.

Sementara itu, Iqbal Setyarso koordinator Komunikasi sebagai volunteer KISS, merujuk data sekunder yang ada, mengungkapkan ironi Somalia.
“Sampai terbit buku direktori organisasi nonpemerintah di Somalia. Ada 300-an organisasi. Seperti Yellow Pages-nya nomor telepon Indonesia yang isinya juga memuat berbagai advertensi penunjang kelancaraan kerja kemanusiaan di Somalia, seperti rental kendaraan, kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya. Yang berputar  kencang di Somalia, ya dana-dana kemanusiaan,” ungkap Iqbal Setyarso yang juga redaktur pelaksana situs Islam khalifah.co. id.  ini.

Menyimak masukan KISS, Direktur Afrika, Andrajati, menyatakan mendukung gagasan konferensi perdamaian Somalia di Jakarta dan Kapal Kemanusiaan Indonesia.

“Gagasan ini mulia sekali. Kami sangat mendukung apa yang digagas  teman-teman Komite (KISS, Red.). Kami akan sampaikan ke Pak Menteri (Menlu RI), mudah-mudahan dalam waktu dekat, sudah ada respons positif terkait dengan semua usulan ini. Mohon dimaklumi, kalau karena alasan prosedural, responsnya terasa lambat. Kami juga menyampaikan apresiasi untuk teman-teman dari organisasi kemanusiaan yang sudah menyampaikan bantuan rakyat Indonesia untuk rakyat Somalia. Kalau ada yang bisa membantu lebih cepat, silakan diteruskan. Mudah-mudahan, kita sama-sama bisa berbuat yang terbaik,” ungkap Andrajati.(IS)

Sumber: ACT for Humanity

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda disini.