Oct 13, 2011

Pusat Ternak Bebek Kota Tegal


Warteg.Org - Anda penyuka bebek goreng? bebek bakar? atau bebek yang diolah untuk menu lainnya? Hampir di setiap jalan sekarang sepertinya sangat mudah untuk menemukan penjual menu makanan ini. Selain memang harganya tidak terlalu mahal, bebek goreng yang disajikan selagi masih panas memang terasa nikmat sekali dimakan dengan sambal pedas.

Kota Tegal termasuk pusat peternakan bebek alias itik. Jika anda pernah lewat jalan Pantura, lewat atau mampir di terminal kota Tegal, maka di belakang, di seberang jalan dan di seberang Kali Kemiri itulah lahan - lahan peternakan bebek banyak dijumpai.

Moyang bebek berasal dari Amerika Utara, Bebek Liar alias Wild Mallard. Sejak dahulu dipelihara dan menjadi jinak hingga sekarang namanya Bebek Ternak. 

Selain di Kota Tegal pusat ternak bebek banyak dijumpai juga di Brebes dan Mojosari. Sedangkan di luar pulau Jawa, ternak bebek terpusat di Bali, Lombok serta Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai di Kalimantan. Di negara lain bebek di ternak di Malaysia, Filipina, Inggris, Perancis, negara - negara Amerika Selatan dan Amerika Utara.

Dibagi menurut tipenya, bebek di kelompokkan menjadi tiga:
  • Bebek Pedaging: Cayuga, Aylesbury, Muscovy, Rouen, Peking
  • Bebek Petelur: Khaki Campbell, Buff Orpington, CV 2000-INA, Indian Runner
  • Bebek Ornamental / di pelihara sebagai binatang kesayangan: East India, Mandariun, Grey Call, Wood, Crested, Blue Swedish
Bibit unggul bebek yang diternakkan di Indonesia adalah jenis bebek petelur: bebek tegal, khaki campbell, alabio, mojosari, bali, CV 2000-INA dan lainnya yang merupakan produk dari Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.


Jika anda berniat membudidayakan bebek, maka persyaratan lokasi dan teknis budidaya bebek tersebut harus anda pahami dahulu. Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak bebek serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

Untuk pedoman teknis budidaya, silahkan anda baca pedoman yang saya ambil juga dari salah satu website kementerian riset dan teknologi.

  • PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1). Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
    1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.
    2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
    3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
    4. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
      1. kandang untuk anak bebek (DOD) pada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD
      2. kandang Brower (untuk bebek remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
      3. kandang layar ( untuk bebek masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor bebek dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor bebek dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
    5. Kondisi kandang dan perlengkapannya
      Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

  2. Pembibitan
    Ternak bebek yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
    1. Pemilihan bibit dan calon induk
      Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit bebek yang baik adalah sebagai berikut :
      1. membeli telur tetas dari induk bebek yang dijamin keunggulannya
      2. memelihara induk bebek yaitu pejantan + betina bebek unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
      3. membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
    2. Perawatan bibit dan calon induk
      1. Perawatan Bibit
        Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak bebek tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan bebek fase stater dan
        minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
      2. Perawatan calon Induk
        Calon induk bebek ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
    3. Reproduksi dan Perkawinan
      Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil / terbuahi dengan baik oleh bebek jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu bebek hand mating / pakan bebek yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan bebek secara alami). 

  3. Pemeliharaan
    1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
      Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan bebek dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
    2. Pengontrol Penyakit
      Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada bebek.
    3. Pemberian Pakan
      Pemberian pakan bebek tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
      1. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
      2. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
      3. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
      4. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan bebek secara ad libitum (terus menerus).
      Dalam hal pakan bebek secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.
      Pemberian minuman bebek, berdasarkan pada umur bebek juga yaitu :

      1. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
      2. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
      3. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
    4. Pemeliharaan Kandang
      Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.
  • HAMA DAN PENYAKIT
Secara garis besar penyakit bebek dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
  1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
  2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada bebek adalah:
  1. Penyakit Duck Cholera
    Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
    Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
    Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
  2. Penyakit Salmonellosis
    Penyebab: bakteri typhimurium.
    Gejala: pernafasan sesak, mencret.
    Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
  • PANEN
  1. Hasil Utama
    Hasil utama, usaha ternak bebek petelur adalah telur bebek
  2. Hasil Tambahan
    Hasil tambah berupa induk afkir, bebek jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga
  • PASCAPANEN
Kegiatan pascapanen yang bisa dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur bebek akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
  1. Pengawetan dengan air hangat
    Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur bebek yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
  2. Pengawetan telur dengan daun jambu biji
    Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
  3. Pengawetan telur dengan minyak kelapa
    Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
  4. Pengawetan telur dengan natrium silikat
    Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
  5. Pengawetan telur dengan garam dapur
    Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.
Setelah membaca artikel ini, apakah anda berniat berinvestasi di budidaya bebek? Jika benar, tak salah jika kota Tegal sangat tepat sebagai tempat berinvestasi anda. Selamat berbudidaya!

Dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda disini.